Selasa, 05 April 2011

.gempa bumi jepang

Gempa bumi dashyat yang melanda Jepang siang hari tadi, menimbulkan kekhawatiran luar biasa bagi jajaran pemerintahan Jepang. Gempa tersebut diikuti oleh tsunami setinggi 10 meter yang melanda kota Sendai, di bagian utara Jepang, dan kebakaran di kota Sendai hingga Tokyo. Selain korban jiwa yang berjatuhan, kerugian finansial pun menjadi isu yang diperhatikan. Yasuo Yamamoto, ahli ekonomi senior dari Institut Penelitian Mizuho di Tokyo, mengatakan bahwa banyak pabrik mobil dan semi konduktor di bagian utara Jepang. Oleh karena itu, kerugian finansial akibat kerusakan pabrik sudah pasti dapat dirasakan.
Kota Sendai dan sekitarnya merupakan area industri dengan pabrik kimia, petrokimia, dan elektronik. Dilaporkan banyak korban bencana yang cedera dan lima orang yang meninggal akibat api yang menjalar dari kota Sendai hingga Tokyo. Kebakaran tersebut antara lain terjadi di kilang minyak Cosmo Oil Co. di kota Chiba dan pabrik besi JFE Holdings Inc. yang juga merupakan produsen besi kelima terbesar di dunia.
Dua orang dilaporkan meninggal akibat tertimpa atap pabrik Honda yang hancur di Tochigi. Beberapa airport, termasuk bandara Narita di Tokyo, dan jalur kereta ditutup. Raksasa elektronik, Sony, pun terpaksa menutup enam pabriknya akibat kerusakan yang terjadi setelah gempa. Mitsuhsige Akino, fund manager dari Ichiyoshi Investment Management, memprediksikan penurunan nilai saham perusahaan-perusahaan tersebut di pangsa pasar Senin besok.

Berdasarkan Tsunami Alert yang dipublikasikan di situs Google, beberapa negara yang beresiko terkena imbas bencana di Jepang saat ini antara lain Indonesia, Filipina, Papua Nugini, Selandia Baru, Hawaii, dan masih banyak lagi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar